Detail Opini Siswa

Opini / Siswa / Detail Opini Siswa

PAHLAWAN TAK TERLIHAT

Admin Jumat, 28 Oktober 2022 20:56 WIB 0 Komentar

   

  Pada saat itu lomba hari kemerdekaan sedang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Toapaya.
Berbagai lomba dilaksanakan dengan meriah dan penuh semangat di tengah cerah serta
panasnya raja siang. Panasnya terasa membakar kulit, kami para siswa bercucuran keringat dari
dahi hingga tubuh kami. Kelas-kelas tertutup dengan rapat demi keadilan sehingga tiada lah
tempat yang nyaman untuk kami di atas atap yang luas. Kulit kami layaknya berperang dan
bertahan dari gempuran panas sang raja siang. Waktu terasa sangat lambat bergerak layaknya
perjalanan siput. Baru jam sepuluh! Dodi melihat jam di tangannya. Masih lama untuk pulang!
Tak kuat lagi Dodi menahan panasnya sang raja siang dalam mengikuti berbagai lomba.

     Atap-atap alam telah menjadi pelindung bagi kami. Dibawah pohon yang menjulurkan
dahannya ke berbagai arah menjadi tameng untuk kami dari panasnya sang raja siang. Dodi
melangkah dengan berat menuju pada salah satu pohon, tidak terlalu besar tetapi cukup
rimbun untuk melindungi Dodi yang besar juga dari panas inti tata surya ini. "Ah...., akhirnya
ada tempat berteduh setelah sekian lama aku harus beristirahat agar kuat hingga jam pulang
sekolah tiba" katanya di dalam hati.

    Dodi menghempaskan tubuhnya ke bawah pohon itu. Bersandar dengan tenang pada
batang pohon tersebut merasa nyaman dan beristirahat layaknya di dalam hangatnya pelukan
ibu. Tanah di penuhi oleh rerumputan yang bewarna alam terasa seperti jarum ketika menusuk
kaki,ini tidak digubris oleh Dodi yang begitu lelah karena berhadapan dengan terangnya cahaya
mentari.

 

     Menjelang pertengahan hari lomba-lomba tiada lah henti bergemuruh layaknya
gelombang laut di tengah samudra. Berserakan berbagai lomba di tengah lapangan tempat
menimba ilmu yang luas secara bersamaan. Dodi bangkit dari tempat peristirahatannya, tegap
berdiri layaknya pemimpin upacara. Penuh semangat tanpa keringat karna telah menguap serta
lelahnya pun telah lenyap.
Sambil melihat pohon itu, Dodi berkata di dalam hati “Terima kasih kepada siapa pun...,
wahai seseorang yang telah menanam pohon ini. Tanpa jasa mu aku akan sangat letih berada di
bawah panasnya matahari. Terimakasih kepada mu, pahlawan tak terlihat". (ZK)


Bagikan ke:

Apa Reaksi Anda?

0


Komentar (0)

Tambah Komentar

Agenda Terbaru
Prestasi Terbaru