Cerdas, Kreatif dan Santun
PROJEK KEWIRAUSAHAAN
“MERAUP UNTUNG DENGAN SAMPAH”
Emilya Rosa Dias, SMAN 1 Toapaya, Projek Kewirausahaan“Meraup Untung Dengan Sampah” (Selasa 04/10)
Sebagai langkah awal penerapan kurikulum merdeka di SMAN 1 Toapaya, Kelas X.1 melakukan Projek bertemakan kewirausahaan dengan memproduksi pupuk kompos. Untuk membantu proses produksi pupuk kompos agar berjalan dengan lancar, terdapat guru pembina di dalam projek kelas X.1 yaitu Bu Diah Elvira Suyuni, Bu Asmalinda, Bu fairuzdan Pak Andi Juniatmoko.
Minggu Pertama projek yakni tanggal 02 Agustus 2022, Kelas X.1 diberi pemahaman oleh pembina projek tentang Kewirausahaan dan manfaat Kewirausahaan dalam kehidupan kita, setelah itu para siswa diberi tugas untuk mencari materi penting dari video yang di berikan berjudul “Usaha Pembuatan Pupuk Kompos, Motivasi Usaha Bersama OsangRuslani”.
Dalam Projek bertema kewirausahaan kelas X.1 di bagi menjadi 2 kelompok besar, kelompok 1 bernama “Tim Babayo” dan kelompok 2 Tim “Full Senyum”. Setelah melakukan beberapa kali pertemuan, Kini saatnya siswa/siswi X.1 masuk ke inti projek yang ingin di lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Para murid di beri tugas oleh pembina untuk membawa daun kering atau setengah kering dari rumah, lalu dikumpulkan di Rumah Kompos.
2. Masuk salah satu langkah penting dari proses produksi kompos ini yaitu pemilahan antara daun dan sampah lain seperti ranting kayu serta sampah plastik. Dilakukannya pemilahan sampah tersebut bertujuan agar pada saat proses penggilingan daun tidak ada sampah lain yang tercampur.
3. Langkah selanjutnya masuk ke dalam proses penggilingan daun menggunakan mesin yang terdapat dirumah kompos. Dalam proses penggilingan terdapat kendala yaitu mesin yang susah untuk di nyalakan.
4. Setelah digiling, daun disiramkan air sampai merata lalu tutup tumpukan daun menggunakan terpal.
5. Sambil menunggu daun menjadi basah merata, di lanjutkan dengan membuat larutan campuran EM4. Untuk komposisi yang dibutuhkan yaitu air yang sudah disiapkan diwadah ember sebanyak 50 liter, lalu gula sebanyak 1,5kg dan cairan EM4 sebanyak 1,5 liter. Dalam proses ini yang dilakukan adalah pencampuran ketiga bahan tersebut dengan memasukkan gula dan cairan EM4 ke air didalam wadah dengan perbandingan 1:1:50, lalu aduk sampai merata. Jika sudah tutup air campuran tersebut dan didiamkan selama 1 hari.
6. Lalu, siramkan cairan EM4 yang sudah termentasi ke daun yang sudah di giling sebelumnya dengan diaduk menggunakan sekop.
7. Jika sudah tercampur merata, masukkan kotoran kambing sebanyak 2 karung atau 20kg ke daun yang sudah tercampur dan aduk kembali hingga tercampur merata.
8. Pada tahap ini pupuk sudah setengah jadi selanjutnya pupuk tersebut digiling lagi menggunakan mesin penggiling agar mendapatkan hasil yang maksimal lalu ditutup kembali menggunakan terpal.
Setelah pembuatan pupuk kompos selesai, Para siswa di beri arahan oleh pembina untuk membuat sebuah label/logo produk yang akan di gunakan untuk di letakkan di kemasan pupuk kompos agar lebih menarik. Pembuatan label produk ini menggunakan salah satu aplikasi yaitu Canva. Setelah selesai, label produk tersebut di cetak dengan jumlah masing-masing untuk tim Babayo dan FullSenyum adalah 40 lembar.
Logo yang sudah di cetak tersebut di tempel ke plastik kemasan pupuk kompos. Hasil akhir yang di dapat kan untuk pupuk kompos yang di produksi dari tim FullSenyum adalah 54 bungkus sedangkan tim Babayo 38bungkus. Untuk harga pupuk kompos yang di tawarkan cukup murah, Pupuk Kompos Tim Full Senyum menawarkan dengan harga Rp.15.000,- sedangkan Tim Babayo dengan harga Rp.25.000,-
Pupuk kompos yang sudah jadi akan di pasarkan di temapt-tempat seperti :
1.ke masyarakat umum
2. Ke instansi Dinas lingkungan hidup kabupaten Bintan
3.Dinas perumahan dan kawasan pemukiman KabupatenBintan
4. Dinas Pertanian Kabupaten bintan
(Emilya Rosa Dias)
Komentar (0)