Cerdas, Kreatif dan Santun
Jurdik SMANSATOP. Sosialisasi mata pelajaran pilihan bersama para wali murid kelas X.
SMAN 1 Toapaya telah menggunakan Kurikulum Merdeka yang di dalamnya terdapat pemilihan mata pelajaran. Sosialisasi tentang hal ini telah dilakukan oleh pihak sekolah kepada para wali murid kelas X. Sosialisasi dilakukan pada tanggal 2 Maret 2023 di Aula Putri Pandan Berduri, SMAN 1 Toapaya.
Pada Struktur Kurikulum Merdeka, mata pelajaran pilihan terdapat pada Fase F (Kelas XI dan XII) yang proses bimbingan dalam memilihnya dilakukan sejak Fase E (Kelas X). Kehadiran dari wali murid diharapkan dapat membantu para murid memilih mata pelajaran berdasarkan kariernya kedepan. Terdapat tiga sesi dalam dalam sosialisasi ini dan setiap sesinya berisi murid dan wali murid per dua kelas.
Sosialisasi sesi pertama dimulai pada pukul 09:00 WIB dengan dibuka oleh Ibu Ninik Lestari, S.Pd dengan menyambut kedatangan para wali murid. Acara selanjutnya adalah kata sambutan dari kepala SMAN 1 Toapaya, Bapak Drs. Armaisal, M.M. Bapak Armaisal mengatakan bahwa beliau sangat prihatin dengan para wali murid yang tidak ikut hadir dalam sosialisasi yang menentukan masa depan anak-anaknya.
Gambar: Pemberian Kata Sambutan Oleh Kepala SMAN 1 Toapaya.
Rangkaian acara selanjutnya adalah pembacaan doa yang dipimpin oleh Bapak Mohd. Habibullah, S.Pd bagi yang beragama Islam. Setelah pembacaan doa, acara selanjutnya merupakan acara puncak. Acara selanjutnya adalah sosialisasi mengenai pemilihan mata pelajaran yang diberikan oleh Ibu Pittanauli Siallagan, S.Pd selaku Wakakurikulum SMAN 1 Toapaya.
Ibu Pita membuka penjelasan dengan mengatakan bahwa walaupun murid kelas X saat ini masih memiliki waktu 4 bulan sebelum menerapkan sistem pemilihan mata pelajaran. Namun, pada kurikulum merdeka pemilihan mata pelajaran tersebut harus disiapkan sedini mungkin. Agar pilihan mata pelajaran yang dipilih nantinya sudah benar-benar matang.
"Meskipun Bapak/Ibu, kita ketahui bersama. Mereka (Murid kelas X saat ini) masih memiliki waktu 4 hingga 5 bulan untuk menjadi siswa di fase F atau di kelas 11. Tapi, pada kurikulum merdeka, 6 bulan sebelumnya kita sudah harus bersiap Bapak/Ibu. Nantinya mapel-mapel yang mereka pilih sudah sangat matang di kelas 11 nantinya." Ujar Ibu Pittanauli Siallagan, S.Pd ketika menjelaskan mengenai mata pelajaran pilihan kepada seluruh wali murid kelas X.1 dan X.2 yang hadir, Kamis pagi, 02 Maret 2023.
Ibu Pita menyayangkan dengan adanya wali murid yang tidak ikut hadir dalam sosialisasi pemilihan mata pelajaran ini. Kehadiran orang tua sangat diperlukan untuk menentukan masa depan anaknya. Bagi murid yang orang tua/walinya tidak hadir tidak akan diberikan angket pemilihan mata pelajaran. Hal ini dikarenakan sudah seharusnya ada kesepakatan antara anak dan orang tua/walinya dengan pengawasan langsung dari sekolah. Oleh sebab itu sekolah sangat berterimakasih atas kehadiran para orang tua/walinya.
"Kami sangat berterimakasih atas kehadiran Bapak/Ibu sekalian. Untuk anak-anak kami nantinya yang orang tuanya belum datang, kami belum bisa untuk memberikan angket pemilihan mapel. Bagaimana pun kita harus ada kesepakatan, kita harus ada kerjasama antara anak dan orang tua. Sehingga nanti tidak ada penyesalan. Bukan tidak boleh dibawa kerumah. Tapi di sini ada sekolah yang membimbing anak-anak dan Bapak/Ibu sekalian," tutur Ibu Pita.
Ibu Pita menjelaskan bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 262/M/2022. Kemendikbud menawarkan 19 mata pelajaran untuk dijadikan mata pelajaran pilihan. Berdasarkan ketersediaan SDM yaitu guru di SMAN 1 Toapaya, maka sekolah memutuskan mengambil 10 mata pelajaran pilihan saja. Diantaranya Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut, Bahasa Inggris Tingkat Lanjut, Informatika, dan Matematika Tingkat Lanjut.
"Bapak/Ibu sekalian, berdasarkan Kepmen 262, ada 19 mapel yang di tawarkan oleh Kemendikbud untuk boleh dipilih oleh anak-anak kita. Tetapi menimbang jumlah SDM yang ada di SMAN 1 Toapaya. Maka kami membuka 10 pelajaran yang menjadi mapel pilihan. Diantaranya Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Geografi, Sosialisasi, Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut, Bahasa Inggris Tingkat Lanjut, Informatika, dan Matematika Tingkat Lanjut," jelas Ibu Pita.
Selanjutnya Ibu Pita menjelaskan berbagai hal mengenai pemilihan mata pelajaran. Diantaranya Ibu Pita menjelaskan tentang kelanjutan jenjang karier siswa/siswi SMA pada umumnya. Ibu Pita juga memberikan gambaran mata pelajaran apa yang wajib dipilih apabila ingin melanjutkan karier pada bidang-bidang tertentu.
Rangkaian acara selanjutnya adalah penjelasan mengenai Tes Reasec oleh Ibu Resi Anggraini, S.Pd selaku Guru BK dan Tim Kurikulum SMAN 1 Toapaya. Ibu Resi Menjelaskan bahwa telah dilakukan Tes RIASEC di SMAN 1 Toapaya kepada seluruh siswa/siswi kelas X dimulai pada tanggal 02 Februari 2023.
Gambar: Bu Resi Sedang Menjelaskan Tes RIASEC.
Ibu Resi menjelaskan tes yang dilakukan berdasarkan pemikiran John Holland yang merupakan tokoh pengembang Tes Psikologi RIASEC. Tes psikologi ini bertujuan untuk membantu seseorang memperkirakan karier sesuai dengan kepribadiannya.
RIASEC merupakan singkatan dari 6 jenis kepribadian. Beberapa di antaranya realistic (realistis), investigative (investigatif), artistic (artistik), social (sosial), enterprising (berani berusaha) dan conventional (konvensional). Ibu Resi menjelaskan seluruh kepribadian tersebut sehingga para orang tua/wali murid bisa mencocokkannya dengan hasil yang didapatkan masing-masing murid. Sebelumnya, telah diberikan kepada orang tua/wali murid yang hadir berupa kertas yang berisi hasil dari Tes RIASEC yang telah dilakukan.
Selanjutnya, Ibu Pita memberikan waktu 10 menit kepada para siswa/siswi dan walinya untuk berdiskusi mengenai mata pelajaran apa saja yang akan dipilih dengan jumlah 4 mata pelajaran. Ketika diskusi sedang berlangsung Ibu Pita mempersilahkan salah satu wali murid untuk bertanya mengenai pemilihan mata pelajaran ini.
Seorang wali murid dari Mutiara Efendi, kelas X.2, Gebry Mulyandi, menanyakan apakah ada pembatasan jumlah siswa/siswi dalam memilih 1 mata pelajaran tertentu. "Dari setiap mapel itu apakah kuotanya dibatasi atau tidak?. Karena mungkin setiap siswa disini memilih mata pelajaran yang sama atau memilih mata pelajaran yang banyak dipilih oleh sesama, sekian terimakasih."
Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Ibu Pita dengan mengatakan bahwa pemerintah menganjurkan bahwa sekarang para wali murid bebas memilih 4 mapel pilihan. Namun, jika seandainya nanti tenaga guru tidak mencukupi maka akan dilakukan pengalihan mata pelajaran pilihan sesuai minat dan bakat masing-masing anak.
"Bapak/Ibu Pertanyaan yang bagus, artinya apakah nanti tidak melebihi kuota. Bapak/Ibu sekalian itulah yang disarankan oleh pemerintah. Bapak/Ibu silahkan bebas memilih keempat mapel pilihan. Tetapi, jika nanti mungkin secara SDM mungkin terbatas, kita akan mengalihkannya lagi sesuai dengan minat bakat anak-anak kita."
Bagi wali murid yang telah menyelesaikan syarat-syarat pemilihan mata pelajaran dipersilahkan untuk meninggalkan Aula Putri Pandan Berduri, SMAN 1 Toapaya. Kegiatan sosialisasi sesi pertama berakhir pada pukul 10:30 WIB dan akan dilanjutkan pada sesi kedua yaitu kelas X.3 dan X.4 dengan penyampaian informasi yang kira-kira sama.
Melalui sosialisasi ini diharapkan perjalanan karier para siswa/siswi kelas X lebih terlihat kedepannya. Peran orang tua/wali murid sangat diperlukan dalam Kurikulum Merdeka ini. Kesadaran bahwa guru dan orang tua/wali murid harus berjalan bersama harus disadari oleh setiap orang tua/wali murid. Keduanya layaknya sepasang kaki yang berjalan menuju kesuksesan anak-anaknya. Apabila salah satu dari kaki ini tidak berfungsi dengan seharusnya tentu akan lama mencapai tujuan. (zk)
Komentar (0)